Xiaomi Redmi 5 Plus Indonesia
Review Xiaomi Redmi 5 Plus – Baru – baru ini xiaomi kembali mengguncang pasar smartphone indonesia, dengan desain smartphone layar penuh yaitu redmi 5 dan redmi 5 plus yang dilepas dengan harga yang sangat terjangkau.
Xiaomi Redmi 5 Plus punya layar seluas 6 inci dengan aspek rasio baru 18:9. Penggunaan desain full screen di mana bagian muka tampak dipenuhi layar dengan bezel yang lebih tipis, Xiaomi sukses memberi kesan ‘tampilan baru’ pada Redmi 5 Plus.
Lapisan kaca 2.5D pada panel depan yang melengkung di tiap sudutnya juga memberikan efek yang halus saat disentuh. Sayangnya saat Anda beralih ke bagian belakang, rancangan Redmi 5 Plus tak berbeda jauh dengan Redmi Note 4.
Beruntung – unit yang saya pegang berwarna light blue yang sukses memberi kesan ‘fresh‘ dengan bezel putih ramping di bagian depan. Warna black sebenarnya masih terlihat keren, tapi untuk warna gold-nya terlihat membosankan. Menurut saya, light blue ialah pilihan warna terbaik pada Redmi 5 Plus.
Handset ini sendiri berdimensi 158,5×75,5mm dengan tebal 8,1mm dan berat 180 gram. Body-nya tersusun atas kerangka alumunium, kaca pada bagian depan, serta bagian belakang setelah list antena bawah dan atas terbuat dari plastik, sementara bagian tengahnya bermaterial logam.
Di bawah layar masih kelihatan lapang, padahal tombol kapasitif telah hilang untuk selamanya. Sementara tombol mekanis volume dan power ada di sisi kanan, kemudian slot kartu SIM dibuat hybrid berada di sebrang kiri. Kita harus memilih menempatkan microSD atau kartu seluler di slot SIM kedua. Selanjutnya, port microUSB, mikrofon, dan speaker ada di sisi bawah. Lalu jack audio 3.5mm, mikrofon kedua, dan port infrared berada di sisi atas.
Bentuk modul kamera Redmi 5 Plus yang bulat agak menonjol keluar, untuk pemakaian sehari-hari sebaiknya gunakan case yang telah tersedia dalam paket penjualan. Satu lagi, pemindai sidik jari terletak persis di bawah kamera dan mudah dijangkau jari telunjuk.
Tampaknya Xiaomi tidak mau repot-repot mendesain ulang Redmi 5 Plus. Meski penggunaan desain full screen sudah cukup memberi kesan tampilan baru, tapi pada bagian belakang – jika bukan karena perbedaan ukurannya maka Redmi 5 Plus dan Redmi Note 4 sulit dibedakan. Ciri khas seri Redmi masih sangat kental dan bezel-nya masih kurang tipis.
Redmi 5 Plus mengangkat layar seluas 6 inci ditopang beresolusi Full HD+ 1080×2160 piksel dengan tingkat kerapatan 403 ppi. Sudah sangat cukup untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan penggunanya.
Layar yang besar dan penuh tentu dengan aspek rasio baru 18:9 yang sedang tren juga membuat aktivitas ber-smartphone seperti menonton video, bermain game, dan ber-multitasking atau membuka dua aplikasi secara berdampingan dalam mode split screen menjadi lebih nyaman.
Redmi 5 Plus ini sudah berjalan di atas MIUI global versi 9.2 stable yang berbasis Android 7.1.2 Nougat. Tampilan user interface-nya terlihat makin bersih, tapi jangan tertipu karena sebenarnya ada segudang pilihan penyesuaian dan tool canggih yang bisa ditemukan jika kita menggali lebih dalam.
Di sini Xiaomi sudah memberi dukungan multi-window atau disebut split screen, quick replies for notification, smart app launcher, smart assistance, dan smart image search.
Ya, ada banyak fitur pintar di MIUI 9 berkat dukungan machine learning process yang baru. Artinya, headset ini mampu mempelajari penggunanya dan harusnya memberi user experience yang lebih baik dari waktu ke waktu.
MIUI 9 membawa banyak perbaikan, seperti manajemen RAM yang lebih baik, kinerja lebih cepat, lebih ramah sumber daya, doze mode yang lebih baik, dan lainnya.
Kini ada panel quick card di homescreen paling kiri. Mirip dengan halaman ‘today‘ di iOS, kita bisa menempatkan kartu yang berbeda-beda. Mulai dari shortcut dan berbagai informasi seperti catatan, acara kalender, cuaca, aplikasi favorit, dan banyak lagi.
Tampilan app switcher juga terasa mirip dengan iOS dengan ukuran thumbnail yang besar, mamun ada menu tambahan di pojok atas sebelah kiri yakni mode split screen yang memudahkan kita menjalankan dua aplikasi secara berdampilngan.
Bagian fotografi hanya ada sedikit perubahan, kamera Redmi 5 Plus memiliki sensor 12-megapixel dengan lensa 26mm bukaan f/2.2 dan piksel ukuran 1.25µm. Proses fotografinya ditunjang oleh phase-detection autofocus dan dual-tone flash. Sedangkan buat selfie dan video call, harus puas dengan kamera depan sebatas 5-megapixel.
idak ada perubahan di sisi antarmuka, tampak sederhana dengan akses pintas ke fitur HDR dan juga LED flash. Selain mode auto, Xiaomi telah menyuguhkan beberapa mode bidikan yang berbeda yaitu panorama, beauty, night (HTT), manual, dan lainnya.
Sayangnya, mode manual yang dibawanya masih kurang lengkap, kita hanya bisa men-tweak ISO (100-3200) dan white balance – tidak ada pilihan shutter speed dan focus.
Dengan single kamera, saya senang Xiaomi tidak memaksakan diri menyediakan mode portrait dengan software untuk foto dengan efek bokeh, karena hasilnya mungkin bakal mengerikan. Berikut hasil foto Redmi 5 Plus:
Redmi 5 Plus ditenagai oleh chipset Qualcomm yang sama seperti Redmi Note 4 – Snapdragon 625. Belum naik kelas, padahal sudah ada seri terbaru yakni Snapdragon 630 dengan GPU yang lebih baik dan CPU yang lebih kuat. Berikut susunan hardware Xiaomi Redmi 5 Plus.
- Sytem-on-chip Qualcomm MSM8953 Snapdragon 625
- CPU octa-core 2.0 GHz Cortex-A53
- GPU Adreno 506
- RAM 3/4GB
- ROM 32/64GB
- Baterai non-removable Li-Po 4.000 mAh
Di Antutu, Xiaomi Redmi 5 Plus mencetak skor 76.209 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 4.920 poin dan 845 poin di 3DMark Sling Shot.
Chipset Snapdragon 625 merupakan salah satu yang paling populer di smartphone kelas menengah di sepanjang tahun 2017. Chipset ini masih menawarkan kinerja yang stabil dan efisiensi baterai yang baik,
hanya saja Snapdragon 630 sudah ada di sini dengan dorongan grafis yang lebih baik terkhusus untuk pengalaman gaming. Sebenarnya tidak begitu mengecewakan sih, tapi tumben sekali Xiaomi berada di belakang pesaingnya.